Ketika mudik lebaran alias pulang kampung ke Sumedang tepatnya Desa Hariang, yang wajib didatangi oleh keluarga besar adalah pemandian air panas yang ada di Cileungsing Buahdua. Daerah asal, Hariang adalah surganya air, tetapi justru di sinilah daerah yang terkenal susah air, karena seluruh mata air (lebih dari 3 sumber mata air) berada di lembah, karena itu daerah yang menikmati sumber air dari Hariang ini adalah daerah atau desa yang ada di bawah kampungnya.
Karena itu pergi ke pemandian Cipanas Cleungsing disamping merupakan mencari alternatif tetapi juga kunjungan wajib keluarga besar, karena disanalah kita bisa menikmati wisata, renang dan juga menyaksikan kesenian tradisional yang sering dipertontonkan jika libur musim Lebaran. Karena jaraknya relatif dekat dengan kampung Hariang, yang hanya 8 Km.
Gbr. Foto Di Depan Menuju Wisata Cipanas Cileungsing
Gbr. Sumber Air Panas (dibawah pohon Beringin / Caringin)
Cipanas Cileungsing berada di Kecamatan Buahdua kabupaten Sumedang. Jika liburan lebaran, daerah ini banyak dikunjungi dari berbagai daerah, terutama dari wilayah timur kabupaten Sumedang (Majalengka, Cirebon, Indramayu dan juga Jawa Tengah bagian barat (asal Brebes dan lainnya). Daerah ini belum begitu dikenal di Sumedang kota atau daerah lain di utara atau di barat Sumedang, seperti Bandung dan sekitarnya. Cipanas ini untuk masih kalah tenarnya dibanding cipanas Conggeang, yang juga masih di Sumedang, dan tidak terlalu jauh dari Cipanas Cileungsing (sekitar 8 km).
Gbr. Lokasi Kolam renang yang besar (relatif lebih dingin)
Jika dibanding dengan kepopuleran Cipanas Ciateur yang ada di Bandung / Subang atau Cipanas yang ada di Garut, seperti Cipanas tarogong atau Cipanas Drajat, sungguh jauh daripada terkenal. Padahal sumber air panas yang melimpah, juga sumber langsung "pancuran" dari sumbernya, menjadi ciri khas yang lain dari cipanas ini. Tetapi yang masih tidak jauh berbeda dari dulu hingga sekarang adalah penataannya yang masih kampungan, atau belum digarap secara profesional, padahal potensinya yang sungguh luar biasa. Disamping belum ada kolam renang yang modern juga belum ada penunjang lainnya, dan luasnya juga tergolong sempit. Padahal ketika seseorang pergi ke daerah wisata, seolah faktor-faktor lain seperti relaksasi biasanya menjadi tujuan utamanya. Jadi disinilah potensi yang sangat besar belum dioftimalkan.
Gbr. Lokasi Kolam Cipanas yang lebih panas
Sumedang adalah daerah pegunungan. Sumber ekonomi yang paling memungkinkan untuk dikembangkan disamping pertanian adalah wisata dan pendidikan. Wilayah perbatasan dengan kota bandung, yaitu daerah Jatinangor telah menjadi pusat pendidikan, dimana ITB dan Unpad telah berdiri disana. Bendungan Jatigede di daerah Wado, Situraja dan Darmaraja, mungkin ke depan akan menjadi daerah wisata yang menjanjikan. Di di daerah Conggeang dan juga Buahdua yang menjadi potensi untuk dikembangkan adalah potensi air panas. Cipanas Cileungsing punya potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi daerah wisata yang menjanjikan.
Gbr. Kuda Renggong (di lokasi Cipanas)
Di tahun-tahun ke depan, setelah jalan Tol Cisundawu (Cileunyi, Sumedang dan dawuan) selesai mungkin jalur dari Bandung-Sumedang-Cirebon bukan lagi satu-satunya jalan ke Cirebon atau ke Jawa tengah yang melewati jalur tengah, jadi ke depannya kemungkinan jalan kota Sumedang tidak akan seramai sekarang. Dengan demikian jika tidak diantispasi dari sekarang, maka Sumedang akan lambat laun "ngarangrangan" kembali. Karena itu satu-satunya alteratif untuk pengembangan perekonomian Sumedang ke depan adalah dengan mengembangkan konsep wisata yang maksimal. Dan salah satunya adalah dengan mengoftimalkan obyek wisata Cipanas Cileungsing yang berada di kampung Cileungsing kecamatan Buahdua.
Gbr. Penginapan
Gbr. Di Depan Rumah Makan
Gbr. Penunjang Lain (hiburan)
(By. Adeng Lukmantara)